
LARANTUKA
Kami menginap di Hotel Sunrise yang berada di tepi pantai. Hotelnya tenang karena tidak ada tamu kecuali kami. Air panasnya lancar dan kami tidur nyenyak semalam. Kami tidak punya tujuan wisata mana pun di Larantuka selain ingin menyeberang ke Pulau Adonara meski hanya sebentar. Pokoknya sudah pernah sampai dan menginjakkan kaki di Pulau Adonara. 😁
Karena sudah capek kami malas untuk keluar melihat-lihat kota. Saya coba tanya apakah ada resto yang menyediakan makan malam ternyata tidak ada. Tapi kami bisa pesan mie rebus dan jus sirsat untuk mengganjal perut. Ya lumayanlah… 😁
MENYEBERANG KE ADONARA
DI sebelah timur Pulau Flores banyak pulau-pulau kecil lainnya. Di antaranya adalah Adonara, Lembata, Solor, dan Alor.
Banyaknya pulau kecil di Indonesia jelas membutuhkan sarana pelabuhan penyeberangan dan sarana angkut berupa Kapal Motor penyeberangan rakyat. Jadi rakyat yang menyediakan transportasi untuk diri mereka sendiri. Pemerintah membuat dermaganya.
Sebagai pulau yang berada di tengah tengah gugusan pulau kecil, di Nusa Tenggara Timur, Pulau Adonara sendiri menjadi lokasi strategis yang dapat menghubungkan pulau Flores, Pulau Lembata, pulau Solor dan Alor. Karena penasaran akhirnya kami putuskan untuk menyeberang dari Larantuka ke Pulau Adonara. Ada dua pelabuhan penyeberangan di Kecamatan Wotanulumado, Adonara, yakni Tobilota dan Wailebe. Dua pelabuhan penyeberangan ini selalu menjadi pilihan bagi para penyeberang baik dari pulau Lembata, maupun dari pulau Flores yang tidak dapat mengakses transportasi laut langsung menuju Lembata ataupun ke Pulau Flores. Melalui jalur ini, penyeberang dapat membawa sepeda motor mereka untuk diangkut oleh kapal motor yang dirancang khusus untuk dapat mengangkut Sepeda motor. Kita akan melintasi Selat Larantuka yang menghubungkan Pulau Flores dan Pulau Adonara.
Jika kita ingin menyeberang dari kota Larantuka di pulau Flores menuju Lembata, kita bisa mengakses jalan dari pelabuhan Tobilota, menyusuri jalan darat di sisi Barat pulau Adonara sampai ke pelabuhan Desa Boleng. Di pelabuhan tersebut sudah ada kapal motor yang menunggu untuk nyeberang ke pulau Lembata. Untuk menyeberang dari Pelabuhan Larantuka ke Adonara dikenakan biaya 10 ribu rupiah. Waktu tempuhnya hanya memakan waktu 10 menit saja.
Kami hanya menginjakkan kaki sekitar 10 menit dan kemudian kembali ke Larantuka dengan KM Putra Sinjai Tobilota yang sudah siap berangkat. Di sini aturannya kalau antrian kapal sudah dapat angkutan motor tujuh buah baru akan berangkat tidak peduli jumlah penumpang. Kapal ini penumpangnya lebih banyak daripada tadi tapi sepeda motor yang diangkut sama yaitu tujuh buah. Meski hanya ‘sak nyukan’ berada di Adonara tapi kami sudah puas bisa menginjakkan kaki kami di pulau tersebut. Siapa tahu kali lain kami bisa ke Lembata, Alor, dan Solor. 😁
Jam 9 pagi kami sudah meninggalkan Larantuka balik menuju Maumere.
Sebelum masuk Maumere kami mampir dulu untuk makan siang di sebuah resto ikan bakar yang direkomendasikan oleh Heri, sopir kami.
Kami beruntung bahwa ketika berhenti di resto Central Cafe ternyata resto ini sedang dipesan untuk makan siang Bupati Maumere dengan tamunya. Untuk menyambut tamunya, yang tampaknya dari Basarnas pusat ini, didatangkan penari adat tradisional suku Sikka. Jadilah saya menonton tarian adat orang Sikka yang sangat dinamis dan unik tersebut.
Karena resto sibuk mengurusi tamu grup maka menu pesanan kami agak lambat dihidangkan. Tapi tak apalah…. Anggap saja sebagai kompensasi dari hiburan tarian yang menarik tersebut. 🙏😁
Kami menginap di Hotel Sylvia yang kebetulan sedang ramai tamu karena ada pelatihan guru dari tiga kabupaten. Ketika sedang istirahat di kamar tiba-tiba ada WA dari Wings Air yang menginformasikan bahwa pesawat kami yang mestinya berangkat besok siang diajukan ke jam 07:00 pagi. OMG…! Rencana untuk santai-santai di hotel besok pagi gagal nih…! 🥴
Pagi ini kami sudah berada di ruang tunggu bandara Frans Seda Maumere menunggu keberangkatan pesawat menuju Kupang. Kami akan transit cukup lama di Kupang. Dari Kupang nanti sore baru kami berangkat lagi ke Surabaya.
This is the end of our tour to Sumbawa and Flores this month. 🙏😁
Maumere, 8 Maret 2023
Satria Dharma.