
Seorang teman yang baru pertama kali datang ke rumah saya berkeliling melihat rumah saya dengan kagum lalu berucap, “Benar katanya teman-teman kalau kamu ini kaya.”
Saya sejenak tidak tahu harus berkomentar apa dan hanya mengucap, “Alhamdulillah….!”
Saya sebetulnya ingin berkomentar yang agak melip dan sedikit filosofis, “Yang disebut kaya sebenarnya bukan apa yang kita miliki tapi apa yang kita berikan pada orang lain.” tapi kuatir disambleg sama malaikat yang lewat sambil ngomong, “Ojok kemlinthi.”. Jadi ya saya telan saja omongan nggedabrus itu. 😁
Ia lalu bertanya, “Kok bisa kamu yang katanya bekerja sebagai guru bisa punya rumah sebesar ini dan mobil sebagus itu?”
Wah…! Kalau ini sih ngajak cerita dua hari tiga malam Mana tahan….! 😁
Tapi saya jadi punya ide dan menjawab, “Saya ini sebenarnya sudah lebih kaya daripada teman-teman lain sejak saya lulus SMA. Lha wong sejak lulus SMA saya sudah punya penghasilan. Saya juga sudah punya rumah sendiri waktu masih bujang, meski sekedar rumah susun. Selain itu saya juga punya cara jitu untuk tetap kaya yang mungkin tidak dilakukan oleh teman-teman.”
Jadi saya ceritakan bahwa saya sejak lulus SMA sudah punya penghasilan sendiri dan juga kuliah tanpa dibiayai oleh orang tua. Dia heran kok bisa. Ya bisa saja kata saya lha wong setelah lulus SMA saya masuk ke IKIP Surabaya program PGSLPYD yang hanya setahun tapi dapat Tunjangan Ikatan Dinas setiap bulan. Lumayan gede pula.. 😁 Jadi sambil kuliah bahasa Inggris setahun saya juga digaji oleh pemerintah. Hidup saya sudah terjamin sejak itu. Setelah lulus saya langsung ditempatkan mengajar di SMPN Caruban dan jadi PNS. Jadi ketika teman-teman saya masih kuliah dibiayai oleh ortunya saya sudah jadi PNS dan mendapat gaji.
“Tapi kan gaji guru kecil. Mana bisa gaji guru dipakai untuk beli rumah sebesar ini.” protesnya.
“Selain jadi guru kan saya juga jadi lain-lain. Pokoke onok aelah…” jawab saya. “Tapi kalau mau kaya saya memang punya cara jitu yang sudah saya lakukan sejak saya punya penghasilan.”
“Apa itu…?!” tanyanya dengan antusias.
“Saya tidak pernah belanja lebih besar daripada penghasilan saya.”
Siapa pun yang bisa melakukan hal sederhana ini pasti akan jadi kaya. 😎
Lha gimana gak kaya kalau kita selalu bisa punya uang berlebih daripada penghasilan yang kita peroleh? Lha wong penjual bubur gendongan saja bisa menabung untuk naik haji dan umroh. Mosok kita yang punya penghasilan tetap tidak bisa lebih baik daripada mereka. 😎
Sekian dulu ngacapruk saya pagi ini. Kalau sempat saya teruskan topik ini. Semoga pagi ini menjadi pagi yang indah untuk Anda. Amin! 🙏😊
Surabaya, 21 November 2022
Satria Dharma