
Istri seperti apa yang Anda inginkan?
Yang bahenol dan seksi…?!
Bukan itu yang saya maksudkan… 🥴
Apakah Anda sebagai seorang suami lebih menginginkan istri Anda lebih inferior dibandingkan Anda, ingin yang setara dengan status dan kemampuan Anda, atau Anda mungkin tidak keberatan jika istri Anda lebih pintar, lebih banyak penghasilannya, lebih luas pergaulannya, dlsb daripada Anda?
Saya mungkin agak sulit menerima kalau istri saya sepintar Sri Mulyani yang Menkeu itu. 😎
Nek secantik Emma Stone mah ane hooh saja… 😂
Budaya patriarchal memang masih kuat di masyarakat kita dan sangat jarang ada laki-laki yang mau menerima fakta bahwa dirinya kalah pintar, kalau cerdas, kalah populer, kalah trampil, dibandingkan dengan istrinya. Akibatnya seringkali istri yang demikian harus berupaya keras menurunkan kapasitas dan kemampuan dirinya agar suaminya tidak mati terbakar oleh cemburu dan iri. 😎
Saya termasuk beruntung karena beristrikan mantan murid saya yang jelas menganggap saya jauh lebih superior darinya. Selama ini saya juga memenuhi kebutuhannya tanpa ia perlu bekerja membantu menambal kekurangan uang belanja. Ia hanya bekerja (dan mendapat penghasilan) karena ia menginginkan kegiatan yang bermanfaat dan membuat dirinya merasa lengkap. Bagaimana pun, saya masih menjadi gantungannya, utamanya dalam ekonomi. I got the key…. 😎
Tapi saya perlu mengaku bahwa belakangan ini situasinya sudah mulai berbalik. Istri saya sekarang kayak Ibu Kartini yang cerdas mengagumkan itu. Sejak pensiun ini rasanya istri saya mengejar saya dalam berbagai hal dan dalam banyak hal saya justru terengah-engah mengejar di belakangnya. Istri saya semakin pintar dan cerdas sementara saya semakin pikun aja rasanya. 😁 Berbagai topik pembicaraan yang dulunya saya kuasai dan istri saya jadi sekedar pendengar kini malah terbalik. Istri saya sekarang menguasai semua topik dan informasi sementara saya cuma bisa bengong kuper digrojog info oleh istri saya. Otak saya berhenti bekerja sedangkan istri saya sedang lajunya masuk gigi lima mengumpulkan berbagai pengetahuan dan info. Semua masalah pengelolaan keuangan benar-benar ditanganinya dengan baik. Semua masalah rumah baik itu renovasi, perawatan, penambahan, perubahan, pembiayaan, diambil alihnya dengan sigap tanpa menyisakan sedikit pun peran bagi saya (kecuali bagian provider). 😎 Saya benar-benar terheran-heran dengan bakatnya yang muncul tersebut. Kok bisa ya dia mengurusi tukang dan pembangunan rumah dengan segala tetek bengeknya dan tahu dengan rinci spesifikasi bahan bangunan. Saya ini kok nul puthul ya? 🤔
Urusan anak-anak? Tentu saja dia nakhodanya. Saya cuma juru bayar. Lha semua anak-anak kami selalu terbuka dan mengkonsultasikan semua masalah mereka dengan emaknya. Sedangkan dengan bapaknya ini anak-anak cuma datang kalau butuh uang dan emaknya memerintahkan mereka datang ke saya. 😁
Alhamdulillah saat ini saya masih dipercaya jadi sopirnya istri karena anak-anak pada kerja semua. Itu pun kalau saya terlalu ngebut di jalan tol selalu diingatkan, “Ojo banter-banter. Satus rong puluh ae.” Tentu saja saya segera mengurangi kecepatan sambil berkata, “Siap, Ndan!”. 🙏😔
Intinya, wanita itu luar biasa. Diam-diam mereka itu menyimpan sangat banyak potensi untuk berkarya dengan kapasitas yang besar. Jika kita beri mereka kesempatan maka mereka akan menunjukkan betapa hebatnya mereka. Mereka bahkan akan dengan mudah melibas kita di tikungan. Sementara kita, terutama yang sudah pensiunan seperti saya, bakal terengah-engah dan melongo melihat istri kita melejit ke depan. Wow…! Is it you, my Dear…?! 🤔
Tapi justru di saat seperti itulah saya bersyukur pada Tuhan bahwa semua yang bisa diraih oleh istri saya itu ia peroleh berkat CINTA yang terus menerus saya pompakan padanya. Perempuan memang tidak sempurna. Apalagi laki-laki kayak kita, Bro. 🤪 Tapi cinta akan melengkapi semua ketidaksempurnaan kita sehingga akan menjadikannya begitu indah. Eh, udah puitis belum kata-kata saya. 😎
Selamat Hari Kartini. 🙏
Surabaya, 21 April 2021
Satria Dharma