Saya kemarin check-in di sebuah hotel bintang empat di Gatsu Denpasar dan kecewa dengan pelayanannya. Saya pesan via aplikasi non-smoking room dan one king-size bed. Begitu di reception katanya pesanan saya tidak bisa dipenuhi karena yang tersisa hanya twin beds atau yang smoking room. Hotel sedang penuh alasannya. Penuh ndasmu peyang…! Lha wong hotel ini sepi nyenyet karena pandemi. 😠 Dia jelas berbohong soal hotel sedang penuh tersebut. Apa saya tampak terlalu bodoh sehingga dibohongi semacam itu? 😠
Tapi saya sedang malas bertengkar dan memutuskan ambil yang twin beds. Soalnya saya tanya apakah yang smoking room tapi king-size bed itu tidak berbau dan dijawab tentu bau rokok. Berarti gak dibersihin dan disemprot pewangi ruangan setelah dipakai dong! Sakjane iki bintang empat atau bintang tujuh bikin ngelu endas sih?! 🙄
Meski saya mengalah tapi saya memutuskan dalam hati tidak akan pernah nginap di hotel ini lagi. Bintangmu empat tapi pelayananmu jauh di bawah bintangmu. 🙄
Apakah saya terlalu rewel dan banyak tuntutan? Lha wong asalmu ndhisek yo kere ae saiki kok sok minta pelayanan klas eksekutif high-class. 😁 Bukan begitu, bro.
It’s not about me tapi tentang hotel tersebut.
Di mana-mana itu orang selalu menuntut agar apa pelayanan yang ia peroleh sesuai dengan apa yang mereka bayar (kecuali BPJS). Kalau kita pesan hotel bintang empat ya jelas kita berharap pelayanannya sesuai dengan bintangnya. Sekolah swasta bayar mahal ya gurunya harus lebih bagus daripada sekolah negeri. Naik klas bisnis ya fasilitas dan pelayanannya harus lebih bagus daripada klas ekonomi meski sama-sama satu pesawat. Ngono lho…! (Kecuali BPJS, as I said. Mbayare super murah tapi minta operasi jantung gratis…tis…! Yok opo nek tak ganti jantungnya pisang?) 🤣
Begitu juga persepsi orang terhadap kita. Orang tentu berharap bahwa orang yang pakai gamis dan topi haji bersikap Islami dan bukan nggatheli. 🙄 Kalau kita pakai sarung dan kopiah haji ya jangan ke tempat karaoke plus-pluslah. Masiyo kamu memang bejat tapi ya mbok menyesuaikan dirilah dengan outfitmu. Ojok diawur ae… 😁
Sekarang ini orang benar-benar ngawur unlimited. Lha mosok pakai gamis, topi haji, pawai menutup jalan umum, teriak “Allahu Akbar…!” sambil merusak properti dan melawan polisi. Gak sumbut blas dengan penampilannya. Outfitmu itu bintang empat, bro. Tapi kelakuan kok klas kambing gitu sih…! 😏
Denpasar, 29 Juni 2021
Satria Dharma