Biasanya kalau ada undangan acara ke Bali saya sangat antusias. Itu artinya sambil ‘dinas’ sekalian rekreasi. Bali itu selalu menyenangkan untuk dikunjungi. Lagipula kalau ada dinas ke Bali maka saya akan mendapatkan full service. Tiket dibayari, hotel disediakan, transportasi cemepak, dan pulangnya disangoni…! Kurang enak apa coba… 😁 Makanya saya siap saja jika ada undangan acara di Bali. Mau sebulan sekali juga oke. 😎
Tapi sejak pandemi ini saya selalu menolak undangan rapat atau pun acara wisuda. Bahkan RUPS yang setahun sekali juga saya lewatkan dan saya minta ikut via zoom saja. Sudah 1,5 tahun ini kami tidak ke Bali karena pandemi. 😒
Besok ada undangan RUPS lagi dan saya jadi bimbang, berangkat atau tidak ya? 🤔 Berhari-hari saya bimbang dan tidak segera saya putuskan. Istri yang saya ajak juga tampak ogah-ogahan karena dia juga baru vaksinasi sekali. Biasanya mah dia yang lebih antusias daripada saya kalau ada acara di Bali. 😁
Am I paranoid…?! Kan saya seorang penyintas dan juga sudah vaksin dua kali. Jadi apa yang saya kuatirkan? Wedi mati tah, Bro? Nek wis wayahe mati kan yo mesti mati. Demikian kata hati saya mengejek. 🤪 Asu tenan…! 😂
Setelah berdebat seru dengan diri saya sendiri akhirnya saya putuskan berangkat. Tapi istri saya tidak mau ikut. Soalnya saya bilang no recreation meeting only. Ya mana mau dia begitu. Budalo dewe ae, katanya. 😁
Jadi saya putuskan berangkat sore ini ke Bali. Besok RUPS mulai pagi sampai sore dan langsung balik setelahnya. Mudah-mudahan gak terlalu banyak yang harus dibahas agar tidak berlarut-larut. Jadi cuma nginap semalam dan besoknya sudah kembali ke Surabaya lagi.
Saya juga putuskan tidak akan ngopi-ngopi di cafe bandara dan akan duduk agak jauh dari yang lain. Saya sudah pernah kena Cak Covid Songolas kapan hari dan tidak mau gepok senggol lagi dengannya. Pisan ae, ndes… 😁
Denpasar, 28 Juni 2021
Satria Dharma