Mohon maaf, tapi menurut saya KPAI dan PB Djarum mulai main drama…
Semestinya KPAI itu justru harus MENUNTUT agar SEMUA perusahaan rokok mendirikan rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi , pelatihan olahraga, panti jompo, perpustakaan, dan lain-lain untuk meningkatkan peran mereka dalam membantu masyarakat agar lebih sejahtera. Sementara itu silakan lembaga yang lain teruskan kampanye Anda untuk melawan rokok agar setiap tahun jumlah perokok semakin berkurang. Kita punya bidang tugas yang berbeda-beda.
Saya sendiri adalah anti rokok (mantan perokok berat sejak SMP kelas 3 dan baru berhenti setelah usia lebih dari 30 tahun). Saya berharap agar tidak ada satu pun anak-anak kita yang akan menjadi pecandu rokok nantinya (meski anak saya ternyata perokok juga seperti bapaknya dulu dan belum berniat untuk berhenti). Saya menentang kampanye rokok masuk ke acara-acara apa pun, apalagi yang berhubungan dengan pendidikan. Tapi ini tidak menghentikan saya (dan Mas Nanang, sohib ludrukan saya) untuk membantu Sampoerna Foundation dalam upayanya di bidang pendidikan. Saya cukup lama jadi konsultan pendidikan di Sampoerna Foundation dan sampai sekarang tetap bersyukur bahwa yayasan ini berhasil membuat banyak anak-anak bangsa yang tertolong nasibnya menjadi warga yang lebih baik hidupnya.
Bukannya uang yayasan tersebut berasal dari hasil penjualan rokok…?! Katanya anti rokok tapi kok mau membantu yayasan yang asal uangnya dari jualan rokok…?!
Lha justru itu…!
Pak Sampoerna itu jadi konglomerat karena jualan rokok. Oleh sebab itu SUDAH SELAYAKNYA kalau beliau HARUS menyisihkan uangnya yang begitu banyak itu untuk DISALURKAN pada lembaga-lembaga sosial dan pendidikan. Semakin banyak dananya yang disisihkan untuk kepentingan masyarakat semakin baik. Biar impas gitu lho…! Karena banyak orang yang sakit karena rokok maka sudah SEHARUSNYA para bos rokok itu membuat rumah sakit dengan uang keuntungan dari para perokok itu.
Jadi menurut saya KPAI itu jangan malah ngributin logo. Itu sungguh cemen. Mintalah agar perusahaan rokok Djarum mengucurkan dana berkali-kali lipat lebih banyak pada berbagai bidang sosial dan pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan anak-anak. Ajak lembaga-lembaga lainnya (kalau perlu ajak sekalian FPI dan para alumni Wiro Sableng) untuk mendorong para pengusaha rokok untuk menyisihkan SEMAKIN BANYAK duitnya bagi kesejahteraan rakyat.
Urusan melawan dampak buruk rokoknya biar dihadapi dengan cara lain yang lebih efektif. Tapi jangan sampai Djarum malah ngeles tidak mau lagi mengeluarkan dana untuk melatih anak-anak jadi atlit badminton karena ulahmu. Jangan sampai nanti KPAI dituduh ada kongkalikong sama Djarum seolah ada konflik tapi tujuannya agar Djarum menghentikan CSR-nya. Kan lebih runyam toh…!
Surabaya, 9 September 2019
Salam
Satria Dharma
https://satriadharma.com