Apa yang terjadi jika Anda ingin mendapat masukan tentang berbagai masalah kemudian mengundang 40 orang yang menurut Anda adalah pakar dan meminta mereka bicara sak karepnya sesuai dengan apa uneg-uneg mereka di sebuah forum dengan jatah waktu hanya sekitar satu jam?
Saur manuk…! 😀 (kalau tidak tahu artinya ya cobalah buka buku primbon) 😎
Pertemuan dengan Mas Mentri kemarin sore sampai Maghrib punya beberapa nilai strategis (menurut saya sih!), yaitu:
– Kami bisa berkenalan langsung dengan Mas Mentri dan beliau juga mengenal kami in general. I hear you… I hear you…! 😀
– Kami bisa menilai seperti apa beliau at a snapshot dan beliau juga bisa menilai seperti apa sih prejengan dan isi kepala kami. Tentu saja dalam batasan waktu dan materi yang tersampaikan pada waktu itu.
– Beliau bisa menyampaikan pesan tentang ke mana beliau akan mengarahkan kapal induk Kemendikbud nantinya dan bagaimana ia akan membawanya. Ada tiga pesan yang beliau sampaikan tentang bagaimana ia akan membawa kementriannya, yaitu: Pertama ia menjanjikan adanya inovasi-inovasi di bidang pendidikan. Bagaimana inovasinya kita belum tahu. Let’s see and hope for the best. Yang jelas beliau ini sangat taktis dan tidak suka hal yang bertele-tele. Just jump and get to your point. Tentu saja ini berita buruk bagi mereka yang suka bermain wacana dan bergumul di kata-kata indah belaka. 😎 Kedua, ia mendapatkan kesan bahwa sebenarnya komunitas pendidikan lebih tahu tentang apa permasalahan pendidikan dan bagaimana mengatasinya. Ini tentu saja kabar baik dan melegakan bagi para pegiat pendidikan di berbagai penjuru angin karena ini berarti beliau mengapresiasi apa yang dilakukan oleh mereka-mereka yang di lapangan. Ketiga, beliau menegaskan pada semua pihak bahwa dia akan bekerja sungguh-sungguh dan tidak akan tertarik pada hal-hal seremonial.
Jadi jangan undang beliau untuk hal-hal seremonial karena itu wasting his time. Saya rasa ini kode keras bagi kita yang suka sekali mengundang mentri untuk merayakan sesuatu. 😎 Kita ini memang selalu ketagihan dengan hal seremonial (termasuk berfoto dengan beliau). Tapi kemarin malah beliau kok yang ngajakin berfoto bersama (dan sayang sekali bahwa saya tidak mendapatkan posisi yang wuenak agar kelihatan punya foto bersama beliau. Ini juga masalah nasib). 😂
Satu hal lagi yang ia ingin sampaikan adalah bahwa ia akan mensinergikan dan mengkolaborasikan semua pihak untuk mencapai tujuan baik dengan cara formal mau pun informal. Jadi ini artinya ia akan mengubah dari hal yang semula dikerjakan dengan cara ‘business as usual‘ menjadi ‘everybody’s business‘. Keterbukaan menjadi wajah baru yang akan ditampilkannya.
Tentu saja pertemuan kemarin itu positif. Tapi saya yakin bahwa Bang Bengcu butuh para locianpwe sekelas Taihiap Fasli Jalal atau Taihiap Muchlas Samani untuk menjadi tim pertahanan belakangnya yang tangguh. Jelas Anda butuh pawang kalau mau menghadapi berbagai binatang buas di belantara yang lebat.
Dan mereka berdua saat ini jelas sangat disegani di kalangan para taijin. 😀
Saya sungguh berharap bahwa para pegiat pendidikan yang ada benar-benar bisa mensinergikan apa yang dilakukannya dengan tujuan besar pendidikan Indonesia dan syukur-syukur kalau bisa mengkolaborasikannya dengan semua komponen masyarakat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang tangguh. Mari kita berhenti saling kecam dan mengecilkan peran pihak lain dan mulai berpikir sebagai Indonesia yang satu.
Let’s hope for the best…! 🙏😊